Sabtu, 31 Oktober 2020

Belajar Menjadi Guru Baik

 


Membicarakan ataupun mengupas profesi guru dan hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran ataupun pendidikan takkan pernah ada habisnya, bahkan semakin dikupas semakin menarik. 

Guru adalah profesi ataupun pekerjaan yang belum "dimuliakan" di negara Indonesia yang tercinta ini.  Mau bukti? Cobalah anda yang berprofesi sebagai guru, sesekali tanyakan kepada  para anak didik anda apa cita-cita atau pekerjaan yang didambakan mereka.  Kemungkinan besar jawaban yang didapat adalah bukan guru.  kalaupun ada jawaban guru biasanya tidak lebih dari 10% dari keseluruhan yang memilih.  Namun, tidak perlu bersedih apalagi marah kepada keadaan yang menjadikan guru masih profesi yang rada dipandang "sebelah mata" jika dibandingkan oleh profesi lainnya.  Insya Allah kemuliaan seorang guru akan diperoleh di akhirat nanti.  Aamiin.


Guru memang profesi yang menarik.  Di tangan seorang guru, nasib bangsa dan umat manusia dipertaruhkan.  Gurulah yang meletakkan, menumbuhkan, dan mengarahkan sendi-sendi kehidupan yang positif kepada para anak didik sebagai generasi pewaris bangsa yang kelak mampu menjadikan diri mereka sebagai khalifah di muka bumi.  Sebagai seorang guru selayaknyalah kita menjadikan diri ini menjadi pengajar sekaligus pembelajar.  Guru yang baik adalah guru yang menjadi pembelajar sepanjang hayat demi kebaikan anak-anak didiknya.


Bagaimana belajar menjadi guru yang baik? Mengapa tidak belajar menjadi guru yang hebat? atau belajar menjadi guru berprestasi? atau belajar menjadi guru yang menginspirasi?

Sengaja saya mengambil judul belajar menjadi guru baik, karena beberapa pertimbangan seperti:

  • Guru yang baik lebih mengarah kepada perbaikan diri sendiri dan lepas dari arena kompetisi atau persaingan dengan yang lainnya.  Guru yang baik lebih mementingkan kolaborasi dibandingkan kompetisi.  Karena dalam kompetisi ada jiwa atau sosok yang mungkin tersakiti, namun dalam kolaborasi selalu ada jiwa  atau sosok yang menjadi lebih berarti.
  • Guru yang baik selalu berusaha tulus memberikan segala kebaikan untuk anak-anak didiknya tanpa terlu "reward" ataupun pengakuan dari orang lain.
  • Guru yang baik selalu menginginkan kebaikan juga terjadi kepada guru yang lain.

 

Saya pernah membaca sebuah tulisan seorang kawan guru yang memaparkan bagaimana dirinya berusaha untuk menjadi seorang guru.  Apa yang dipaparkan hampir sama dengan yang saya alami.  Jadi ada baiknya saya tulis di sini sebagai pengingat diri sendiri.

Langkah-langkah belajar menjadi guru baik:

1.  Membaca dan mempraktikkan pembelajaran guru lain.


 

Jangan pernah sungkan untuk membaca atau memperhatikan teman mengajar lalu mengikutinya.  Selain itu juga perlu mengikuti sosial media guru-guru yang menurut anda praktik pembelajarannya bisa untuk dijadikan contoh di kelas anda.  Buang jauh-jauh pikiran bahwa anda bisa membuat pembelajaran yang baik tanpa bantuan orang lain secara langsung maupun tidak langsung.  Karena kita bukan berkompetisi tapi kita ingin kolaborasi.

2.   Cobalah untuk mengikuti workshop/pelatihan/seminar.


 

Biasanya seseorang mengikuti kegiatan workshop/pelatihan/seminar karena suatu keterpaksaan akibat tugas yang dibebankan atau juga karena ingin mengoleksi berbagai sertifikat guna kenaikan pangkat.  Apapun pelatihan kegiatan kita ikuti, namun tidak efektif karena tidak mampu kita terapkan di kelas.  Seharusnya kita bertanya dahulu kepada diri sendiri. "apa yang kita butuhkan ketika menjadi guru?"  Berangkat dari pertanyaan tersebut, barulah selanjutnya kita mencari seminar ataupun pelatihan yang sesuai dengan yang kita butuhkan.  Lebih bagus jika nara sumbernya seorang praktisi pengajar juga karena akan banyak tips yang keren berkaitan dengan cara mengajar di kelas.

3.   Konsisten membaca buku dan menonton film.


 

Sudah selayaknya seorang guru meningkatkan kemampuan literasinya guna menunjang praktik pembelajarannya di kelas ataupun di luar kelas.  Banyak buku maupun film yang bertemakan pendidikan.  salah satu buku yang pernah menjadi legenda mengenai praktik baik mengajar adalah buku yang berjudul Toto Chan. Film berjudul 3 idiots juga layak sebagai salah satu referensi untuk para guru.

 

 

4.  Menjadi anggota salah satu komunitas/organisasi profesi.


 

Setiap pribadi dipengaruhi oleh lingkungan, artinya bahwa lingkungan pergaulan seseorang bisa mempengaruhi kehidupannya.  Menjadi salah satu anggota komunitas guru bisa menjadi salah satu alternatif untuk belajar menjadi guru baik.  Dengan mengikuti komunitas tersebut, saat kita mulai terpuruk, kehilangan ide, semangat mengajar menurun, maka kita bisa mendapat semangat atau energi baru.  Manfaat lainnya adalah kita dapat saling bertukar mengenai cara mengajar yang berhasil ataupun gagal sehingga memperkaya praktik baik pembelajaran kita sendiri.  Karena kegagalan kita dalam mengajar mendapat umpan balik dari komunitas agar menjadi lebih baik kedepannya.


 

 

 

 

5.  Memperdalam ilmu pedagogi


 

Saya masih perlu banyak belajar mengenai pedagogi, karena dahulunya bukan berasal dari jurusan kependidikan.  Banyak yang mesti saya pelajari seperti tentang manajemen kelas, strategi pembelajaran, asesmen, evaluasi, psikologi anak, dan lain sebagainya. Semua bisa kita peroleh dan pelajari jika memiliki kemauan dan semangat untuk menjadi seorang guru baik.

 

 

 

 

 

 

Karya Perdana...

nasehat mulia

 

1 komentar:

  1. Alhamdulillaah...kutemukan guru inspirator di Al Hanief dan guru isant penyair salah satunya...teruslah berkarya,semoga Allah SWT memberikan pahala terbaik dari ketulusan menebar manfaat tanpa batas....proudly of you.

    BalasHapus