Bismillahirrahmanirrahiim,...
Tulisan ini saya awali dengan dua buah hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah yakni"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.", juga hadits yang berbunyi" Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya." (HR. At-Tabrani).
Sebagai seorang guru tentu saja sangat perlu untuk terus belajar. Benar dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa seorang guru tentu saja tanpa disadarinya telah melakukan pembelajaran baik terhadap dirinya maupun anak-anak didiknya. Ya, karena sebelum mengajar tentu sang guru akan mempersiapkan segala materi yang akan disampaikan ke anak dan tentu saja ia mesti mempelajarinya terlebih dahulu. Dan itu menjadi rutinitas yang selalu terjadi.
Namun, sebagai seorang pengajar sekaligus juga pembelajar, guru mesti meningkatkan wawasan serta pengetahuannya terhadap berbagai hal yang akan menjadikannya lebih mulia dan lebih bermanfaat. Pendidikan adalah dunia yang sangat menarik, karena pendidikan yang meliputi cara mengajar dan cara mendidik akan terus mengalami perubahan serta perkembangan. Ingat apa yang disampaikan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib, "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya."
Terus belajar menggapai ilmu akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan membuktikan bahwa Allah adalah Maha Mengetahui.
Ada tiga fase yang akan kita lalui selama mempelajari ilmu menurut Khalifah Umar bin Khattab:
- Pada fase pertama seseorang belajar, ia akan sombong. Ia merasa mendapat ilmu atau pengetahuan baru sehingga merasa dirinya paling mengetahui dan selalu berada pada posisi yang benar bahkan merasa lebih mulia. Orang lain yang belum memiliki atau belajar ilmu tersebut dia anggap rendah ataupun bodoh, padahal bisa jadi kondisi dialah yang banyak kekurangan, kesalahan dan bodoh. Karena sudah merasa mulia dan benar, umumnya orang-orang seperti ini sulit untuk dikoreksi atau dikritisi secara arif.
- Saat memasuki fase kedua dalam hal belajar ilmu, maka dia akan merasa bahwa ternyata banyak sekali yang belum ia ketahui. Pada kondisi seperti ini orang akan rendah hati dan membuatnya tawadhu. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Fase ini menjadikan sang pembelajar selangkah lebih baik dari fase pertama. Yang mana hatinya sudah bisa menerima kritikan ataupun koreksi dari orang lain, bahkan mungkin dia lebih merendahkan hatinya terhadap orang lain.
- Fase yang terakhir adalah kondisi bagaimana sang pembelajar semakin berilmu semakin merasa tidak ada apa-apanya. Semakin menyadari bahwa sebagai makhluk Tuhan tidak memiliki pengetahuan apapun bila dibandingkan oleh Sang Maha Mengetahui Allah SWT. Ilmu yang dimilikinya ibarat setetes air yang meluncur dari sela jari-jari jika disandingkan dengan lautan yang begitu luas sebagai sumber ilmu. Karena itu ketika sang pembelajar mendapat satu ilmu, ia merasa kurang dan selalu haus akan ilmu sehingga mengabdikan dirinya untuk terus belajar dan belajar agar dapat bermanfaat kepada orang lain dengan lebih optimal.
Anda berada pada fase yang mana?
Salam Pembelajar Tanpa Batas...
isantpenyair
0 komentar:
Posting Komentar