Tersesat di jalan yang benar? lha koq bisa? 😕Sampai dua puluh tahun lagi, waduuhh....Yang namanya tersesat ya mesti di jalan yang belum benar. Klo menurut KBBI sih arti tersesat yakni salah jalan atau kesasar. Kesasar koq bisa sampai 20 tahun, betah banget pegimana ceritanya bisa selama itu?
Wah, gak benar neh judul tulisannya. Mestinya judulnya "20 tahun tersesat dalam kenikmatan"...lha...lha, klo judulnya seperti ini kesan negatifnya malah lebih terasa😉. Aduh, repot banget seh bahas judul. Kan emang judul itu bagian penting dari tulisan. Kadang judul merangsang animo kita untuk membaca isi tulisannya meskipun tidak sedikit isinya yang bertolak belakang ama judul...intinya judul ibarat sebuah mahkota pada sekuntum bunga yang fungsinya untuk memikat lalu bergegas mendekat.
Udah ah...lupakan soal judul, langsung cuss kecurhatannya.😎
Rabu kemarin tepatnya tanggal 2 September 2022, tiada terasa diri ini sudah mengajar dan mendidik selama dua puluh tahun di sekolah dasar Al Hanief yang terletak di kota Bekasi. Rentang waktu yang cukup lama bagi seseorang yang menjalani sebuah profesi dengan konsisten.
Jujur saja, menjadi guru awalnya memang bukan pilihan prioritas. Sejak menempuh pendidikan strata satu di Matematika/statistik UNDIP Semarang, terbayang kelak jika lulus akan menjadi seorang peneliti ataupun programer.
Namun, keinginan maupun harapan tidak selalu berbanding lurus dengan realita kehidupan yang dijalani. Selepas lulus UNDIP, setiap diri ini menjalani rangkaian tes pekerjaan yang tidak berkaitan dengan pendidikan atau pun sekolah selalu mengalami kegagalan. Yang masih teringat ketika mencoba keberuntungan di BPS gagal, di puspitek juga belum berhasil. Begitu juga saat melamar di sebuah perusahaan pangan, gagal saat interview.
Sebaliknya, jika melamar pekerjaan di tempat2 yang berkaitan dengan pendidikan ataupun sekolah selalu berhasil sampai tahap akhir. Contoh, saat sempat melamar di Sekolah Islam Ulul Albab Bekasi maupun sekolah Embun Pagi Jakarta. Namun dengan berbagai pertimbangan jadilah Al Hanief sebagai tempat akhir labuhan perjalanan panjang.
Mengutip QS. Al Baqarah:216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk buatmu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui".
Mungkin Allah telah takdirkan diri ini menjadi seorang guru di al hanief agar bisa lebih bermanfaat kepada orang lain dibandingkan bila diri ini menjalani profesi lain. Atau mungkin juga, Allah menjaga kemuliaan diri ini dengan menjadikannya seorang guru dibanding menjadi profesi lainnya. Karena Allah lebih mengetahui kekuatan hati, lahir, dan batin hamba2Nya.
Dua puluh tahun berlalu...
Alhamdulillah, bisa menjalani profesi guru hingga dua dasawarsa. Tahun 2002, saya mulai mengabdi di SD Al Hanief. Sedangkan SD Al Hanief sendiri mulai beroperasi pada tahun pelajaran 2001/2002. Jadi saya masuk pada tahun kedua SD Al Hanief beroperasi. Silih berganti sahabat guru membersamai dalam teamwork menjalani roda kehidupan di al hanief. Yang tersisa dari awal perjuangan hanyalah dua orang saja yakni saya dan ms. Sari Wahyuni.
Perlahan namun pasti saya mulai menyadari bahwa profesi guru memang mungkin yang terbaik buat diri ini. Ada banyak kenikmatan dan hikmah dari setiap perjalanan mengajar dan mendidik di al hanief. Ada perasaan bahagia bila melihat para anak didik bermain dengan riang gembira di lingkungan sekolah. Melihat tawa, canda, bahkan tangisan mereka pun menjadi pembelajaran bagi saya. Bersama-sama dengan sahabat guru mencoba merumuskan suatu kegiatan atau menyikapi sebuah permasalahan yang terjadi pada siswa merupakan suatu hal yang membantu diri ini menjadi lebih baik dalam menjalani profesi. Memiliki sahabat2 guru yang luar biasa tangguh, kompeten, serta kreatif yang menjadi pembelajaran bagi diri ini untuk lebih berkualitas.
Anak-anak didik dengan karakter dan personaliti yang selalu berbeda setiap tahunnya, menjadikan pula semangat dan motivasi untuk membuat mereka lebih baik dalam tumbuh kembangnya di Al Hanief tercinta. Sejatinya sayalah yang belajar dari mereka. Yang tidak kalah penting yakni peran orangtua siswa yang turut berpartipasi aktif dalam mengemas dan mengelola kegiatan2 sekolah dalam wadah FORSILAT.
Dua puluh tahun berlalu...
Banyak peristiwa atau kejadian yang mengiringi dan menyelimuti perjalanan panjang ini. Baik suka maupun duka. Semua peristiwa menjadikan hikmah bagi diri ini. Bagi saya pribadi, peran orang tua siswa al hanief sangatlah berarti. Berkat tangan-tangan mulia mereka pula, saya bisa membantu mengembangkan sebuah lembaga pendidikan TPQ Al Bukhori di lingkungan dekat tempat tinggal. Bahkan sampai anak-anak mereka menjadi alumni masih tetap beberapa orangtua menitipkan infaq sedekahnya kepada lembaga Al Bukhori. Semoga Allah limpahkan segala kemudahan bagi mereka dalam menjalani kehidupan ini...Aamiin
Tidak hanya orangtuanya, anak-anak didik kami yang sudah menjadi alumni pun masih kerap kali mengunjungi sekolah kami. Ach..bahagia rasanya melihat tumbuh kembang mereka dalam keadaan sehat wal afiat. Apalagi jika Allah izinkan saya bisa mengajar dan mendidik anak-anak yang terlahir dari siswa-siswa yang pernah kami bimbing. Kabar beritanya angkatan 1 sampai angkatan 3 beberapa sudah ada yang menikah dan memiliki anak....kira2 klo anak2 mereka sekolah di al hanief, saya dipanggil apa yach...?teacher grandpa apa opanda...?hehehehe....
Dua puluh tahun berlalu...
Semoga Allah SWT. senantiasa jaga dan sehatkan diri ini lahir maupun batin untuk bisa terus mengabdi di sekolah tercinta al hanief hingga batas akhir pengabdian sesuai aturan pemerintah. Dan Allah senantiasa pula jaga hati dan keikhlasan kami semua sehingga dapat menjadi sosok guru yang sejati.
Jazakumullah khayron katsira kepada ibu kepsek dan para sahabat guru yang telah meluangkan waktu memberikan kejutan dan apresiasi kepada kami untuk sekedar merayakan dua puluh tahun masa pengabdian di al hanief. Sesungguhnya kalianlah yang membuat diri ini menjadi lebih berarti. Suatu perayaan yang sederhana namun elegan..
Apresiasi juga kami terima dari yayasan al hanief moeliza. Ketua yayasan bapak Faisal memberikan sesuatu penghargaan dan apresiasi berupa logam mulia atas pengabdian kami selama 20 tahun. Semoga menjadi keberkahan buat kita semua. Dan al hanief semakin berkembang dan lebih bermanfaat buat lingkungan.
Kejutan pula dari alumni angkatan 14 yang tiba-tiba masuk ke kelas saat saya sedang memberikan PM bagi siswa kelas 6. Tiada menyangka mereka menyempatkan diri mampir ke sd tercinta untuk sekedar menyampaikan ucapan selamat sekaligus rasa terima kasih kepada guru yang mungkin berarti buat mereka....terima kasih anak-anakku
Dua puluh tahun berlalu...
Wassalamu’alaikum
Salam Pengabdian Tanpa Batas
bersama para sahabat guru |
didampingi Ketua Yayasan Al Hanief Moeliza dan Ibu Kepsek |
bersama alumni angkatan ke-14 |
karya perdana |
kolaborasi bersama rekan guru Mulat dan Esti |
0 komentar:
Posting Komentar