Minggu, 22 November 2020

Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar

 

 Bismillahirrahmanirrahiim,

Semenjak Hari Guru Nasional (HGN) ditetapkan Presiden Soeharto pada tanggal 24 November 1994, dengan sebuah Keputusan Presiden, yaitu Kepres Nomor 78 tahun 1994 , mulai saat itulah pada 25 November 1994 diperingati sebagai Hari Guru Nasional yang pertama.

  Mengapa dipilih tanggal 25 November? Ternyata 25 November juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tepatnya yakni  25 November 1945 yang dicetuskan di Kota Surakarta Jawa Tengah.

Pemerintah menyadari bahwa guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.  Karena itulah Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 25 November tersebut sebagai Hari Guru Nasional sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru.

Pada perkembangannya sekarang ini muncul beberapa organisasi guru lainnya diantaranya adalah Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).  Harapannya semua organisasi guru saling sinergis dan berkolaborasi demi peningkatan kualitas pendidikan anak-anak bangsa sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945.  Berbeda perahu silakan, berbeda cara mendayung silakan, berbeda jalur perjalanan silakan, tetapi semuanya punya tujuan berlabuh yang sama.

Pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 ini, pemerintah melalui kemdikbud mengambil tema "Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar". Merdeka Belajar... Sejak Mas Nadiem didapuk menjadi Menteri Pendidikan Nasional RI kata Merdeka Belajar mulai menjadi booming.  Padahal sepengetahuan saya, istilah merdeka belajar sudah lama digaungkan di Kampus Guru Cikal.  Sebuah lembaga pendidikan yang metode pendidikannya berani berbeda dengan kebanyakan lembaga pendidikan lainnya.  Saya pribadi sering "menyontek" pada tulisan-tulisan yang berbau Kampus Guru Cikal terkait hal-hal menarik dan unik serta mungkin menarik untuk diterapkan pada murid-murid saya.

Merdeka menurut KBBI memiliki arti bebas, tidak terikat atau tidak tergantung kepada orang lain.     Sedangkan belajar berarti berlatih, berusaha memperoleh ilmu, berubah tingkah laku yang disebabkan pengalaman.  Dalam konteks guru, lebih kurang maksud dari merdeka belajar adalah bagaimana seorang guru dapat menentukan atau merancang sendiri apa dan bagaimana cara mengajar yang terbaik untuk anak-anak didiknya sesuai kebutuhan mereka. Lebih luas lagi adalah bagaimana konsep merdeka belajar dapat diartikan bahwa lingkungan pendidikan memiliki kemandirian dan kemerdekaan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pendidikan  di suatu sekolah yang mungkin saja berbeda antar sekolah.  Dalam konteks anak didik, merdeka belajar bisa diartikan bahwa anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan.  Namun, dalam kenyataannya masih banyak yang perlu disosialisasikan dan diperbaiki karena pada praktiknya tidak semudah yang dibayangkan.  Setiap perubahan apalagi menyangkut perubahan paradigma tentu saja menimbulkan beberapa polemik.  Namun sebagai seorang guru harus selalu siap dengan segala perubahan yang mengarah kepada perbaikan.

Kita sering mendengar slogan tidak ada murid yang bodoh, setiap murid pada dasarnya cerdas.  Seharusnya kita juga dapat beranggapan tidak ada guru yang tidak bisa mengajar, setiap guru pada dasarnya bisa mengajar.  Mungkin yang terjadi sekarang adalah lebih banyak guru yang kurang kreatif dan belum disiplin terhadap tanggungjawabnya sebagai pengajar.  Yang terpenting pada suatu sekolah untuk "menetaskan" anak-anak yang berkarakter Pancasila atau "Pelajar Pancasila" adalah memiliki guru-guru yang berkomitmen pada visi misi sekolah bukan sekedar yang   memiliki  kompetensi lebih.  

Apa yang dimaksud dengan Pelajar Pancasila? 

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang memiliki profil:

  1. Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan berakhlak mulia
  2. Kebhinnekaan Global
  3. Semangat Gotong Royong
  4. Kemandirian
  5. Nalar yang Kritis
  6. Kreatif  

Konsep Merdeka Belajar dan Pelajar Pancasila dipaparkan oleh Mas Nadiem melalui Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035..... (dengan catatan tidak berganti kebijakan...maklum ganti menteri ganti kebijakan...😄)  

Visi Pendidikan Indonesia 2035

"Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila"

Berikut Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035.....

                                                                                                                                                                                                                                                                                 

0 komentar:

Posting Komentar