Bismillahirrahmanirrahiim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji dan puja kepada Allah SWT. atas segala Nikmat dan Karunia
yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sholawat teriring salam
tercurahkan kepada manusia yang paling sempurna di muka bumi yang
menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi seluruh umat manusia,
beliau adalah Baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan
syafa'at nya di hari penghisaban nanti...aamiin yaa rabbal'aalamiin..
Alhamdulillah,
Setelah mencoba, mencoba, dan mencoba lagi...akhirnya Allah mudahkan upaya saya dalam menghasilkan sebuah karya buku
yang meskipun masih sangat sederhana namun memberikan arti lebih bagi saya pribadi. Memang, buku ini atau tulisan ini bukan yang pertama kali berhasil diterbitkan menjadi sebuah buku. Sebelumnya saya bersama teman-teman guru di SD Al Hanief juga sudah berhasil menerbitkan buku ajar, yakni "Jurus Pamungkas Tembus US SD/MI Tahun 2015" kemudian lanjutannya "Jurus Pamungkas Tembus US SD/MI Tahun 2016". Keduanya dicetak oleh Tiga Serangkai. Selama menulis materi kedua buku tersebut, saya tidaklah terlalu mengalami kesulitan karena selain memang sudah familiar dengan materi bahan tulisannya, background pendidikan juga turut mendukung. Kebetulan waktu itu kebagian menulis materi Matematika untuk tingkat SD.
yang meskipun masih sangat sederhana namun memberikan arti lebih bagi saya pribadi. Memang, buku ini atau tulisan ini bukan yang pertama kali berhasil diterbitkan menjadi sebuah buku. Sebelumnya saya bersama teman-teman guru di SD Al Hanief juga sudah berhasil menerbitkan buku ajar, yakni "Jurus Pamungkas Tembus US SD/MI Tahun 2015" kemudian lanjutannya "Jurus Pamungkas Tembus US SD/MI Tahun 2016". Keduanya dicetak oleh Tiga Serangkai. Selama menulis materi kedua buku tersebut, saya tidaklah terlalu mengalami kesulitan karena selain memang sudah familiar dengan materi bahan tulisannya, background pendidikan juga turut mendukung. Kebetulan waktu itu kebagian menulis materi Matematika untuk tingkat SD.
Namun, untuk karya yang ketiga ini, saya merasa lebih istimewa karena
beberapa hal misalnya buku ini merupakan karya personal, saya juga
awalnya merasa tidak mampu untuk menghasilkan sebuah karya berupa buku
yang mungkin bisa menjadi rujukan atau sekedar referensi bagi siapapun
yang membacanya. Apalagi ditambah saya harus meningkatkan kualitas dan
kuantitas bahan bacaan guna menunjang proses penulisan buku ini.
Saya memang gemar menulis, baik itu berupa artikel-artikel ringan
ataupun menulis puisi-puisi yang biasanya muncul saat kondisi-kondisi
tertentu. Itulah mengapa saya membuat blog sebagai ajang "pelampiasan"
pikiran maupun perasaan. Beberapa artikel ringan bahkan sudah dimuat di
majalah pendidikan seperti Germajanews. Hanya saja tetap tidak
menyangka jika bisa sampai menerbitkan karya berupa buku.
sekedar flashback, kemauan dan keberanian untuk menghasilkan
karya berupa buku berawal dari saya mengikuti kegiatan Diklat Penulisan
Buku secara daring. Meskipun secara online, namun manfaatnya sangat
penulis rasakan.
Sebelum karya "Menjadi GURU HATI" ini ada di tangan saya dan juga anda,
ada beberapa hal yang penulis rasakan mungkin juga anda rasakan mengapa
belum berhasil menjadikan tulisan anda menjadi sebuah karya berupa
buku..
- tidak kunjung selesai tulisan kita kita karena merasa kehabisan ide ataupun ketidakcocokan ide dengan apa yang kita pikirkan.
- kita selalu beranggapan bahwa menulis hanya bisa kita lakukan bila mendapat inspirasi.
- terlalu khawatir dengan tata bahasa ataupun struktur kalimat, tidak tahu cara membuat paragraf ataupun menyusun kalimat.
- merasa kurang mengerti dengan EYD.
- tidak ada waktu karena sibuk dengan pekerjaan
- kurang mood, dan lain sebagainya
hal-hal di atas sangatlah saya rasakan sebagai penulis pemula, bahkan
sampai saat ini. Namun, berkat pelatihan daring tersebut saya mulai
menyadari dan meyakini akan kemampuan diri sendiri.
Kurangnya ide sebenarnya bukanlah masalah bagi kita. Pada dasarnya ide
berseliweran di sekitar kita, bahkan pada tubuh kita sendiri dari ujung
rambut sampai ujung kaki banyak terdapat ide yang bisa dijadikan
tulisan.
Inspirasi juga bukan merupakan halangan utama yang berarti. Jika kita
jeli setiap menit inspirasi bisa datang menghampiri kita. Kemiskinan,
Korupsi, Berita TV, Buku, Koran, bahkan tingkah laku dan obrolan
orang-orang di sekitar kita merupakan inspirasi. Apalagi jika kita
seorang guru, frekuensi interaksi ke anak didik sangat menunjang untuk
memperoleh inspirasi. Hanya saja terkadang kita kurang jeli
menangkapnya. Kurangnya pemahaman kita terhadap EYD juga bukanlah
merupakan hal yang serius karena sejatinya kita sudah mempelajarinya
sejak tingkat sekolah dasar.
Nah...,
saat mengikuti diklat saya dimotivasi dan disugesti bahwa masalah UTAMA
yang menjadikan seseorang merasa sulit untuk menghasilkan karya berupa
buku adalah :
- Terlalu banyak mengkritik tulisan sendiri. Pas sekali, saya juga sempat berpikir seperti ini. Saat membuat tulisan yang sudah cukup panjang tapi begitu dibaca lagi sepertinya tidak cocok dengan keinginan kita yang sudah direncanakan.
- Kecepatan menulis yang belum lahir dan tumbuh pada diri kita.
- Belum banyak tulisan yang kita buat.
Permasalahan di atas dapat kita atasi dengan cara :
- Jangan terlalu banyak berpikir dahulu dalam menulis.
- Jangan mengkritik tulisan dahulu
- Tulis yang banyak dulu apapun yang terlintas dalam pikiran anda
Berdasarkan pengalaman saat mengikuti diklat tersebut, penulis ingin
mengembangkan dan mewariskan serta menumbuhkan minat membaca dan
menulis kepada para anak didik...
Saat ini saya membiasakan kepada para siswa untuk membumikan literasi..
Literasi mesti kita kembangkan tidak hanya sekedar untuk belajar tetapi
juga untuk berdaya.
Sepekan tiga kali (senin, rabu, Jum'at) setelah opening saya membacakan
kisah ataupun cerita apa saja tetapi umumnya berkaitan dengan motivasi,
kasih sayang, dan kehidupan. Lalu mereka menulis ulang kisah
tersebut... apa saja boleh mereka tuliskan misakan hikmah kisahnya, atau
tulis ulang dengan gaya redaksi mereka, ataupun pendapat mereka tentang
kisah tersebut. Sedangkan Jum'atnya mereka yang membaca sembarang buku
lalu menulis ulang apa saja berkaitan dengan apa yang dibacanya..
Alhamdulillah, kemampuan mendengar, membaca, dan menulis mereka semakin
meningkat. Terbukti saat saya mencermati tulisan-tulisan mereka yang
awalnya hanya satu paragraf tapi sudah meningkat menjadi dua atau tiga
paragraf bahkan ada yang sampai satu halaman. Karena saya memotivasi
mereka dengan mengatakan bahwa jangan pernah khawatir atau takut salah
dengan ejaan ataupun kalimat yang tidak saling berhubungan. Yang
terpenting, segera tulis apa yang terlintas dipikiran, jangan sampai ia
berlalu sebelum kamu tulis. Pokoknya TULIS... TULIS....TULIS...
Saya juga sedang membuat proyek buku bersama anak-anak didik tercinta..
Semoga Allah mudahkan proses ini. Berharap sebelum mereka lulus SD,
buku sudah selesai dan mereka akan lebih berarti dengan dirinya
sendiri...
Dahulu saya hanya bercita-cita sederhana berkaitan dengan karya buku
ini, yakni sebisa mungkin selama saya menjadi seorang pendidik
setidaknya telah menghasilkan SATU buah buku sebagai apresiasi terhadap
diri sendiri.
SEDERHANA tapi ELEGAN.......
Semoga semakin banyak para pendidik yang mampu menghasilkan karya berupa buku...
Tidak ada guru yang tidak bisa menulis buku..
Yang ada hanya guru yang belum mencoba, dan guru yang ingin bukunya sempurna...hingga akhirnya tiada karya tercipta...
kamu pasti bisa....kamu....iyaa... kamu.
LITERASI untuk BELAJAR...
LITERASI untuk BERDAYA..
0 komentar:
Posting Komentar